Retha, begitu biasa ia disapa, sukses merebut emas nomor bifins 100 meter pada pertandingan yang digelar di Kolam Renang Catherine Surya, Cirebon, Jumat (16/9/2016). Kolektor dua emas SEA Games itu sukses mencatatkan waktu 50,11 detik, yang juga merupakan rekor nasional terbaru. Rekor sebelumnya, 50,34 detik, juga milik Retha.
Sehari berikutnya, Retha sukses pula meraih perak pada nomor bifins 200 meter. Beberapa hari sebelum turun gelanggang, BOLA mendapat kesempatan untuk mewawancarai atlet berusia 27 tahun itu di Kawasan Kesambi, Cirebon.
Retha, yang pada PON kali ini juga turun pada nomor bifins estafet 4 x 100 meter kolam dan 10.000 meter laut itu, menceritakan pengalaman, pendidikan, serta harapannya untuk perkembangan fin swimming di Indonesia. Berikut kutipan wawancaranya:
Mengapa tertarik menggeluti fin swimming?
Pada dasarnya saya memang suka main air sejak kecil. Kata orang tua, waktu berusia satu tahun, saya senang sekali ketika dimandikan dan suka menangis saat diangkat dari air. Awalnya saya adalah perenang dan sempat turun di SEA Games 2005 dan 2007. Saya mulai mengenal fin swimming pada 2009 karena diajak teman.
Apa ajang pertama yang anda ikuti sebagai atlet fin swimming?
Ajang pertama saya adalah seleksi nasional di Jakarta, 2009. Saat itu saya baru mempunyai alat snorkling dan masih meminjam sepatu bifins dari teman. Saya langsung menjadi yang tercepat dan memecahkan rekor nasional 52 detik. Sejak itu saya mulai serius menggeluti fin swimming.
Menurut Anda, lebih sulit fin swimming atau renang?
Fin swimming lebih sulit karena kita harus memakai peralatan yang menambah beban saat bergerak. Namun, dari sisi peluang untuk berprestasi, fin swimming lebih berpeluang karena persaingannya tidak seketat di renang.
Pada PON kali ini, mengapa tertarik untuk membela Papua?
Papua memiliki salah satu lokasi selam terbaik di dunia. Saya juga tertantang untuk memperkenalkan fin swimming dan menginspirasi anak-anak Papua.
Anda sempat vakum dari kompetisi dunia selama empat tahun terakhir. Mengapa?
Saya sedang menyelesaikan pendidikan Sarjana Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Jakarta. Saya berhasil lulus dengan predikat cum laude.
Selain menjadi atlet, apa kegiatan lain yang sedang Anda geluti saat ini?
Saya tertarik untuk melanjutkan pendidikan S-2 di Jerman. Saya mendapat beasiswa di Universitas Koeln dan Leipzig, Jerman, jurusan psikologi olahraga, namun saat ini masih ingin berkarier di dunia fin swimming.
Apa harapan Anda untuk perkembangan fin swimming di Indonesia?
Saat ini olahraga ini memang belum sama terkenalnya seperti renang, namun ke depannya saya lihat Indonesia memiliki peluang untuk berprestasi di level dunia.
Saya berharap ada keseriusan pemerintah untuk mengembangkan pembinaan pada olahraga ini. Saya juga berharap fin swimming bisa dipertandingkan di ajang seperti Asian Games dan Olimpiade.
Sumber : https://juara.bolasport.com/read/sport/lainnya/157243-wawancara-margaretha-herawati-juara-di-arena-jaya-di-pendidikan